Syarat Kemenangan

Jumat, 23 Maret 2018
QS. Ali Imron ayat 13.

Terjemah:
"Sesungguhnya telah ada tanda (bukti nyata) bagi kalian pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir, yang dengan mata kepala terlihat oleh orang-orang beriman dengan mata kepala dua kali jumlah mereka. Dan Allah menguatkan dengan pertolongan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan."

PENJELASAN:
Ayat ini lanjutan ayat sebelumnya yang Allah perintahkan kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan kepada orang-orang kafir khususnya kaum Yahudi yang meremehkan kaum Muslimin. Apakah mereka tidak mengambil pelajaran dari peristiwa perang Badar. Ketika bertemu dua golongan, yang satu beriman berperang fi sabilillah dan yang satunya kafir berperang di jalan syetan demi nafsu dan syahwat. Meski jumlah kaum kafir itu jauh lebih banyak, dua kali lipat bahkan lebih, yang jelas-jelas dilihat dan diketahui oleh kaum beriman, tetapi kaum kafir terkalahkan. Inilah pertolongan Allah, kepada hamba-hamba Nya yang sungguh-sungguh beriman. Apa artinya jumlah yang besar, persiapan dan pengalaman yang hebat bila mereka kafir? Tak ada artinya, bukan? Wahai orang-orang kafir, wahai kaum Yahudi yang sombong, dan semuanya, ini adalah pelajaran yang sangat jelas bagi orang-orang yg bisa melihat. Kecuali bila kalian buta. Mungkin bukan buta mata kepala, tapi buta mata hati. (Lihat Al-Hajj: 41)

PELAJARAN
  • Adanya dua kelompok yang saling berhadapan. Pasukan beriman yg berperang fii sabilillah dan orang kafir berjuang di jalan syetan, tujuannya adalah nafsu dan syahwat.
  • Fii Sabilillah. Kalimat ini sangat menentukan bagi kaum beriman. Fii sabilillah paling tidak mencakup 3 hal yaitu, Niat yg ikhlas, tujuannya benar untuk meninggikan kalimat Allah dan caranya benar. Ini menunjukkan bahwa Allah menolong kita tidak hanya sekedar modal beriman, tapi harus dengan niat, tujuan dan cara yang benar. Jika ketiga hal ini tidak ada maka sulit pertolongan Allah itu akan datang. Maka dalam ayat ini  kata beriman tak disebut tapi yang disebut ada fiisabilillah, sedang yang satu lagi disebut  kafir tanpa disebut di jalan apa mereka berperang. Karena kaum kafir berperang pasti di jalan Syetan, demi nafsu/syahwat dan pastinya menghalalkan segala cara.
  • Pelajaran dari perang Badar dan perang-perang sebelumnya (perang Tholut). Maka hendaknya kita bisa mengambil pelajaran dari perang ini.
  • Hukum Kemenangan. Hukum kemenangan itu adalah karena iman dan fii sabilillah. Bukan jumlah yang menentukan, juga bukan harta. Iman yg dimaksud adalah iman yang sungguh-sungguh.
  • Kenyataan golongan kecil mengalahkan golongan yang besar atas izin Allah, seperti di perang Badar ini dan perang Tholut dan Jalut. Asalkan persiapannya benar, yaitu fii sabilillah, bukan sekedar persiapan sarana dan jumlah yg banyak. 
"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah (Qs. Al Baqarah 249).
  • Umat islam harus yakin terhadap pertolongan Allah. Kemenangan itu hanya dari sisi Allah. Jangan terjebak dengan rekayasa-rekayasa pemikiran sendiri. Hendaknya yakin akan pertolongan Allah. Hati-hati terjebak dengan kecerdasan akal fikiran sendiri. Gantungkan kemenangan kepada Allah, serta tunduk dan patuh kepada-Nya.
  • Pentingnya memiliki penglihatan yang benar, tajam dan jernih yang dipenuhi iman. Supaya kita bisa mengambil pelajaran dan tidak jatuh pada lubang yg sama.
  • Buruknya orang yang melihat tapi tidak bisa melihat kebenaran. Termasuk juga orang yang tahu tapi tidak mengerti. Berilmu tapi pura-pura tak tahu.

Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.
[Surat Al-Hajj 46]
  • Kebenaran ayat ini terbukti. Akhirnya Orang-orang Yahudi dikalahkan. Terusir dari Madinah dan hidup hina. Mengapa? Karena mereka tetap nekad kafir dan tak mau beriman.
  • Ayat ini menjadi kabar gembira bagi kaum muslimin, bahwa kaum muslimin pasti menang. Sementara orang kafir pasti kalah.
  • Pentingnya keberanian. Meskipun lawan dengan jumlah yang besar maka ternyata Nabi Muhammad dan para Sahabat tidak takut. Oleh karena itu kita harus memiliki saja'ah (keberanian). Syajaah ini sangat penting untuk mendapat kemenangan.
  • Buruknya orang yang mudah silau dengan harta dan jumlah. Oleh karena itu jangan silau dengan jumlah dan harta yang mereka miliki. Bagi orang beriman itu melihat dunia itu tidak lebih dari sayap nyamuk. Wallahu a'lam.


🕌 Kajian Tafsir Sabtu Shubuh di Masjid Baitil Atiq  Bersama Ust. Syamlan

KEBAHAGIAAN AHLI SYURGA

Senin, 08 Januari 2018
Oleh H.m. Syamlan
Kajian Akidah Masjid Raya Baitul Izzah
Senin 08 Jan 2018

Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu, berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللهِ لأُنَاسًا مَا هُمْ بِأَنْبِيَاءَ وَلاَ شُهَدَاءَ يَغْبِطُهُمْ الأَنْبِيَاءُ وَالشُّهَدَاءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِمَكَانِهِمْ مِنْ اللهِ تَعَالَى . قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ تُخْبِرُنَا مَنْ هُمْ ؟ قَالَ: هُمْ قَوْمٌ تَحَابُّوا بِرُوحِ اللهِ عَلَى غَيْرِ أَرْحَامٍ بَيْنَهُمْ وَلاَ أَمْوَالٍ يَتَعَاطَوْنَهَا ، فَوَاللهِ إِنَّ وُجُوهَهُمْ لَنُورٌ وَإِنَّهُمْ عَلَى نُورٍ لاَ يَخَافُونَ إِذَا خَافَ النَّاسُ وَلاَ يَحْزَنُونَ إِذَا حَزِنَ النَّاسُ وَقَرَأَ هَذِهِ الآيَةَ (أَلاَ إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ).

Sesungguhnya dari hamba-hamba Kami ada sekelompok manusia, mereka itu bukan para Nabi dan bukan para syuhada’. Para Nabi dan syuhada’ merasa cemburu kepada mereka karena kedudukan mereka di sisi Allah di hari kiamat. Para sahabat bertanya: Siapakah mereka wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Mereka adalah suatu kaum yang saling mencintai karena Allah padahal tidak ada hubungan persaudaraan (saudara sedarah) antara mereka, dan tidak ada hubungan harta (waris), Maka demi Allah sesungguhnya wajah-wajah mereka bagaikan cahaya, dan sesungguhnya mereka di atas cahaya, mereka tidak takut ketika manusia merasa takut, dan tidak pula sedih ketika manusia sedih, kemudian beliau membaca ayat ini: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” [QS Yunus, 10: 62]. (HR Abu Dawud, no: 3060)

Qs. Az Zukhruf: 67-73


الأخِلاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلا الْمُتَّقِينَ (67) يَا عِبَادِ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ (68) الَّذِينَ آمَنُوا بِآيَاتِنَا وَكَانُوا مُسْلِمِينَ (69) ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُونَ (70) يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِصِحَافٍ مِنْ ذَهَبٍ وَأَكْوَابٍ وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الأنْفُسُ وَتَلَذُّ الأعْيُنُ وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (71) وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (72) لَكُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ كَثِيرَةٌ مِنْهَا تَأْكُلُونَ (73) }

Mereka tidak menunggu-nunggu kecuali kedatangan hari kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba, sedangkan mereka tidak menyadarinya. Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.”Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati. (yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan istri-istrimu digembirakan.” Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala; dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya. Dan itulah surga yang diwariskan kepadamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan. Di dalam surga itu ada buah-buahan yang banyak untukmu yang sebagiannya kamu makan.

Mendorong Untuk Melakukan Kebaikan

Selasa, 07 November 2017
KAJIAN BULUGHUL MARAM
Masjid Al Iman,tanah patah
kota Bengkulu
Selasa, 7 November 2017
Oleh : Hm syamlan,lc

Hadits ke 1287
Tawadhu'

وَعَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِنَّ اَللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ )  أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ

Dari Iyadl Ibnu Himar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian merendahkan diri sehingga tidak ada seorang pun menganiaya orang lain dan tidak ada yang bersikap sombong terhadap orang lain." Riwayat Muslim.

Pelajaran:
1.Perintah allah kepada orang beriman untuk bersikap tawadhu'

2.larangan bersikap sombong
-Al maidah 54

3-Bersikap lemah lembut & berkasih sayang kpd orang beriman,tegas kpd orang kafir.

HADITS KE 1288
وَعَنْ أَبِي اَلدَّرْدَاءِ رضي الله عنه عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( مَنْ رَدَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيهِ بِالْغَيْبِ رَدَّ اَللَّهُ عَنْ وَجْهِهِ اَلنَّارَ يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ )  أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَهُ

وَلِأَحْمَدَ مِنْ حَدِيثِ أَسْمَاءَ بِنْتِ يَزِيدَ نَحْوُهُ

Dari Abu Darda' Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa membela kehormatan saudaranya tanpa sepengetahuannya Allah akan menjaga dirinya dari api neraka pada hari kiamat." Hadits hasah riwayat Tirmidzi.

Pelajaran:
1.Orang beriman harus saling membela,
#orang islam seperti itu satu tubuh jk ada anggota tubuh  yg sakit mk anggota yg lain merasakan sakit.

2.jika ada orang islam dibongkar aibnya,mk kita harus membelanya, menutup aibnya.bukan menyebarkannya/ membukanya.

3.orang yg menutup aib/ keburukan saudaranya mk allah akan melindunginya dr api neraka pd hr kiamat nanti.

4.Aib boleh dibongkar  jika:
1.Di pengadilan untuk pembuktian
2 Dalam kondisi tertentu,agar orang lain tidak tertipu.
3.Aib boleh dibongkar/ Dibuka jika dia sendiri lakukan dgn terang terangan.

HADITS KE 1289
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اَللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ )  أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Suatu sedekah tidak akan mengurangi harta Allah tidak akan menambah kepada seorang hamba yang suka memberi maaf kecuali kemuliaan dan seseorang tidak merendahkan diri karena Allah kecuali Allah mengangkat orang tersebut." Riwayat Muslim.

Pelajaran:
1.sedekah tidak mengurangi harta.tapi menambah harta.

2.memafkan tidak  menjadikan orang menjadi hina tpi semakin mulia disisi allah.

3.bersikaaf tawadhu tidak menjadikan orang menjadi rendah tp sebaliknya menjadikan orang semakin tinggi derajatnya.

HADITS KE-1290

وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ سَلَّامٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( يَا أَيُّهَا اَلنَّاسُ! أَفْشُوا اَلسَّلَام وَصِلُوا اَلْأَرْحَامَ وَأَطْعِمُوا اَلطَّعَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا اَلْجَنَّةَ بِسَلَامٍ )  أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ

Dari Abdullah Ibnu Salam bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Wahai manusia sebarkanlah ucapan salam hubungkanlah tali kekerabatan berilah makanan dan sholatlah pada waktu malam ketika orang-orang tengah tertidur engkau akan masuk surga dengan selamat." Hadits shahih riwayat Tirmidzi.

Pelajaran:
1.perintah menebarkan salam dan kebaikan,Bukan kebencian.

2.perintah menyambung silaturrahmi/ tali persaudaraan,bukan memutuskannya.

3.memberi makan kpd orang yg membutuhkan.

4.laksanakan sholat malam / tahajud.

Auto Post Signature