QS. Ali Imron ayat 13.
Terjemah:
"Sesungguhnya telah ada tanda (bukti nyata) bagi kalian pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir, yang dengan mata kepala terlihat oleh orang-orang beriman dengan mata kepala dua kali jumlah mereka. Dan Allah menguatkan dengan pertolongan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan."
PENJELASAN:
Ayat ini lanjutan ayat sebelumnya yang Allah perintahkan kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan kepada orang-orang kafir khususnya kaum Yahudi yang meremehkan kaum Muslimin. Apakah mereka tidak mengambil pelajaran dari peristiwa perang Badar. Ketika bertemu dua golongan, yang satu beriman berperang fi sabilillah dan yang satunya kafir berperang di jalan syetan demi nafsu dan syahwat. Meski jumlah kaum kafir itu jauh lebih banyak, dua kali lipat bahkan lebih, yang jelas-jelas dilihat dan diketahui oleh kaum beriman, tetapi kaum kafir terkalahkan. Inilah pertolongan Allah, kepada hamba-hamba Nya yang sungguh-sungguh beriman. Apa artinya jumlah yang besar, persiapan dan pengalaman yang hebat bila mereka kafir? Tak ada artinya, bukan? Wahai orang-orang kafir, wahai kaum Yahudi yang sombong, dan semuanya, ini adalah pelajaran yang sangat jelas bagi orang-orang yg bisa melihat. Kecuali bila kalian buta. Mungkin bukan buta mata kepala, tapi buta mata hati. (Lihat Al-Hajj: 41)
PELAJARAN
"Sesungguhnya telah ada tanda (bukti nyata) bagi kalian pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir, yang dengan mata kepala terlihat oleh orang-orang beriman dengan mata kepala dua kali jumlah mereka. Dan Allah menguatkan dengan pertolongan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan."
PENJELASAN:
Ayat ini lanjutan ayat sebelumnya yang Allah perintahkan kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan kepada orang-orang kafir khususnya kaum Yahudi yang meremehkan kaum Muslimin. Apakah mereka tidak mengambil pelajaran dari peristiwa perang Badar. Ketika bertemu dua golongan, yang satu beriman berperang fi sabilillah dan yang satunya kafir berperang di jalan syetan demi nafsu dan syahwat. Meski jumlah kaum kafir itu jauh lebih banyak, dua kali lipat bahkan lebih, yang jelas-jelas dilihat dan diketahui oleh kaum beriman, tetapi kaum kafir terkalahkan. Inilah pertolongan Allah, kepada hamba-hamba Nya yang sungguh-sungguh beriman. Apa artinya jumlah yang besar, persiapan dan pengalaman yang hebat bila mereka kafir? Tak ada artinya, bukan? Wahai orang-orang kafir, wahai kaum Yahudi yang sombong, dan semuanya, ini adalah pelajaran yang sangat jelas bagi orang-orang yg bisa melihat. Kecuali bila kalian buta. Mungkin bukan buta mata kepala, tapi buta mata hati. (Lihat Al-Hajj: 41)
PELAJARAN
- Adanya dua kelompok yang saling berhadapan. Pasukan beriman yg berperang fii sabilillah dan orang kafir berjuang di jalan syetan, tujuannya adalah nafsu dan syahwat.
- Fii Sabilillah. Kalimat ini sangat menentukan bagi kaum beriman. Fii sabilillah paling tidak mencakup 3 hal yaitu, Niat yg ikhlas, tujuannya benar untuk meninggikan kalimat Allah dan caranya benar. Ini menunjukkan bahwa Allah menolong kita tidak hanya sekedar modal beriman, tapi harus dengan niat, tujuan dan cara yang benar. Jika ketiga hal ini tidak ada maka sulit pertolongan Allah itu akan datang. Maka dalam ayat ini kata beriman tak disebut tapi yang disebut ada fiisabilillah, sedang yang satu lagi disebut kafir tanpa disebut di jalan apa mereka berperang. Karena kaum kafir berperang pasti di jalan Syetan, demi nafsu/syahwat dan pastinya menghalalkan segala cara.
- Pelajaran dari perang Badar dan perang-perang sebelumnya (perang Tholut). Maka hendaknya kita bisa mengambil pelajaran dari perang ini.
- Hukum Kemenangan. Hukum kemenangan itu adalah karena iman dan fii sabilillah. Bukan jumlah yang menentukan, juga bukan harta. Iman yg dimaksud adalah iman yang sungguh-sungguh.
- Kenyataan golongan kecil mengalahkan golongan yang besar atas izin Allah, seperti di perang Badar ini dan perang Tholut dan Jalut. Asalkan persiapannya benar, yaitu fii sabilillah, bukan sekedar persiapan sarana dan jumlah yg banyak.
"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah (Qs. Al Baqarah 249).
- Umat islam harus yakin terhadap pertolongan Allah. Kemenangan itu hanya dari sisi Allah. Jangan terjebak dengan rekayasa-rekayasa pemikiran sendiri. Hendaknya yakin akan pertolongan Allah. Hati-hati terjebak dengan kecerdasan akal fikiran sendiri. Gantungkan kemenangan kepada Allah, serta tunduk dan patuh kepada-Nya.
- Pentingnya memiliki penglihatan yang benar, tajam dan jernih yang dipenuhi iman. Supaya kita bisa mengambil pelajaran dan tidak jatuh pada lubang yg sama.
- Buruknya orang yang melihat tapi tidak bisa melihat kebenaran. Termasuk juga orang yang tahu tapi tidak mengerti. Berilmu tapi pura-pura tak tahu.
Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.
[Surat Al-Hajj 46]
- Kebenaran ayat ini terbukti. Akhirnya Orang-orang Yahudi dikalahkan. Terusir dari Madinah dan hidup hina. Mengapa? Karena mereka tetap nekad kafir dan tak mau beriman.
- Ayat ini menjadi kabar gembira bagi kaum muslimin, bahwa kaum muslimin pasti menang. Sementara orang kafir pasti kalah.
- Pentingnya keberanian. Meskipun lawan dengan jumlah yang besar maka ternyata Nabi Muhammad dan para Sahabat tidak takut. Oleh karena itu kita harus memiliki saja'ah (keberanian). Syajaah ini sangat penting untuk mendapat kemenangan.
- Buruknya orang yang mudah silau dengan harta dan jumlah. Oleh karena itu jangan silau dengan jumlah dan harta yang mereka miliki. Bagi orang beriman itu melihat dunia itu tidak lebih dari sayap nyamuk. Wallahu a'lam.
🕌 Kajian Tafsir Sabtu Shubuh di Masjid Baitil Atiq Bersama Ust. Syamlan